Survei yang dirilis oleh The State Administration of Cultural Heritage (SACH) atau Badan Administrasi Negara urusan Peninggalan Budaya China merupakan survei arkeologi pertama yang dilakukan terhadap ikon purba yang juga sebagai benteng pertahanan ini. Survei arkeologi terbaru ini menyebutkan The Great Wall atau Tembok China ternyata memiliki panjang dua kali lipat lebih dari perkiraan sebelumnya.
Terungkap bahwa dinding yang melalui 15 provinsi di China ini memiliki panjang 13,170.6956 mil atau 21,196.18 kilometer. Sementara studi sebelumnya yang dirilis pada tahun 2009 menunjukkan panjang tembok ini hanya 5.500 mil atau 8.850 kilometer mengular ke seluruh penjuru negeri.
Survei ini menyimpulkan jika ternyata Tembok China memiliki panjang dua kali lipat lebih dari perkiraan studi sebelumnya. Survei terbaru juga mengungkapakan terdapat sekitar 43.721 situs warisan yang teridentifikasi pada tembok raksasa ini.
Tembok China menjadi magnet bagi para wisatawan dari seluruh dunia untuk datang ke Negeri Tirai Bambu. Masyarakat China menyebut tembok ini dengan sebutan Tembok Raksasa 10.000Li (Wànlĭ Chángchéng) dan merupakan tembok terpanjang di dunia yang dibuat oleh manusia. Tembok tersusun dari tumpuk-tumpukan batu yang kontruksinya dilakukan pada abad ke-7 sebelum Masehi.
Bangunan yang juga berfungsi sebagai benteng pertahanan ini rampung pada masa pemerintahan Kaisar Qin Shi Huang. Sejak saat itu beberapa bagian dinding mendapatkan renovasi dan sebagian besar bagunan direnovasi pada masa Dinasti Ming (1368-1644).