Leonardo da Vinci lebih dikenal karena lukisannya yang terkenal Mona
Lisa dan Last Supper. Meskipun sebenarnya Leonardo lebih tepat disebut
sebagai inventor, karena berbagai ide, konsep dan penemuan juga
dilakukan pria asal Firenze, Italia ini.
Misalnya, beberapa pemikiran Leonardo terdapat dalam buku catatanya sebanyak 7.000 halaman.
Didalam
buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada zaman
itu, anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekedar kira-kira karena
siapapun dilarang keras
membedah jenazah. Dengan kenekatannya
mencuri-curi kesempatan membedah-bedah tubuh orang mati, di kemudian
hari tindakan yang tak lazim di zamannya ini memberikan kontribusi yang
sangat besar bagi dunia kedokteran.
Kekaguman pada Leonardo bisa
jadi menimbulkan pertanyaan, “bagaimana bisa seperti itu? Mengapa
Leonardo sangat pintar?” Dan, ingin tahu bagaimana caranya? Mungkin kita
harus mengembangkan 7 poin di bawah ini agar bisa sehebat Leonardo da
Vinci.
Curiosita.
Atau
curiosity (english). Yaitu rasa penasaran, tak pernah puas dan ingin
belajar terus tanpa henti. Seperti Leonardo yang terus mencari dalam
hidupnya, kita harus mempunyai pikiran yang terbuka (open mind) atas
segala hal sehingga bisa memperoleh banyak pengetahuan baru.
Dimostrazione.
Dimostrazione
adalah “komitmen untuk menguji pengetahuan melalui pengalaman,
ketekunan, dan kesediaan untuk belajar dari kesalahan”.
Sensazione.
Hal ini berarti “perbaikan terus-menerus dari indra, terutama
penglihatan, sebagai sarana untuk menambah banyak pengalaman”. Itulah
sebabnya salah satu motto Leonardo adalah saper vedere (mengetahui
bagaimana melihat) di mana ia membangun karyanya dalam seni dan ilmu
pengetahuan.
Cryptic.
Bila
diterjemahkan berarti “Samar”. Maksud samar di sini adalah “kesediaan
untuk merangkul ambiguitas, paradoks, dan ketidakpastian”. Karakteristik
terpenting dari kejeniusan da Vinci adalah kemampuannya untuk menangani
rasa misteri (keingintahuan).
Arte / scienza.
Arte / scienza adalah “pengembangan keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan seni, logika dan imajinasi”.
Berarti
kita harus mengembangkan cara berpikir dengan “seluruh otak”. Pemetaan
pikiran adalah metode yang kuat yang dapat membantu dalam menggabungkan
logika dan imajinasi pada setiap aktivitas/pekerjaan dalam kehidupan.
Corporalità.
Corporalità
adalah “memelihara anugerah, keterampilan tangan, kebugaran, dan
ketenangan”. Leonardo memiliki kemampuan fisik yang luar biasa
dilengkapi kegeniusannya dalam sains dan seni. Bagi kita, hal tersebut
bisa dilatih dengan pelatihan fisik, yoga, atau latihan-latihan
spiritual.
Sebagai contoh, Leonardo bisa menulis dengan tangan kanan dan kiri. Selain bakat, tentunya hal ini bisa dilatih bila kita mau.
Connessione.
Secara
singkat dipahami sebagai : “Sistem berpikir.” Salah satu sumber utama
dari kreatifitas Leonardo adalah kemampuannya untuk membentuk pola baru
melalui kaitan dan kombinasi dari elemen yang berbeda.
Tertarik?
Selamat mencoba. Jangan lupa poin pertama: Curiosita atau “pikiran yang
terbuka” karena dengan dasar yang kuat inilah kita bisa mendapat banyak
pengetahuan baru. Bila kita terlalu gampang menilai sesuatu karena
“picik” atau “pikiran subyektif” wah, rasanya harus mulai membenahi diri
dulu.
0 comments:
Posting Komentar