10 Bahan Berbahaya Yang Ada Pada Sabun

Sejumlah lotion dan sabun yang kita gunakan bisa menyebabkan iritasi. Sebelum memakainya, cobalah membaca bahan yang terkandung di dalamnya. Ini perlu dilakukan karena beberpa sabun umumnya menggunakan detergen.


Demikian disampaikan Adam Balogh dari Olive Oil Skin Care Company. Detergen bisa menyebabkan iritasi, kulit kering, dan reaksi alergi lainnya.

"Tidak heran begitu banyak orang bermasalah dengan kulitnya. Ini penting untuk diketahui apa yang Anda pakai di kulit Anda dan gunakan produk-produk alami dengan bahan alami yang bener-bener bermanfaat buat kulit Anda," kata Balogh seperti dikutip News.com.au, Selasa (20/11/2012).

body+soul menanyakan ke sejumlah ahli daftar 10 teratas bahan yang bermasalah yang ditemukan di sejumlah sabun.

1. Warna buatan (seperti Blue 1, Red 33, Yellow 5, dan Titanium Dioxide)
Cara terbaiknya pilihlah sabun tanpa menambahkan warna dari bahan kimia. "Gagasan di balik sabun adalah menjaga mereka sealami mungkin dan bebas dari sintetis seperti zat perwarna dan pewangi buatan," jelas Balogh.

Ia mengatakan, pewarna yang sering dipakai dalam sabun adalah putih (titanium dioxide). Selain itu juga tabir surya, yang dianggap aman. Tapi penelitian menunjukkan bahan itu bisa menjadi karsinogen jika dihirup dalam ukuran partikel yang sangat kecil.

2. Pewangi buatan
Berasal dari petrokimia, wewangian dalam kemasan disebut sebagai "parfum" atau "fragrance oil". Ini bisa menyebabkan alergi dan kulit sensitift. 

Rahmat Culhaci, pendiri dan CEO dari Pure and Green, menyarankan orang yang lebih memilih sabun wangi untuk mencari salah satu yang menggunakan minyak esensial organik sebagai alternatifnya.

3. Triclosan
Sabun antibakteri dan antimikroba sering mengandung triclosan yang bisa menyebabkan iritasi kulit. "Pada 2010, indisutri kimia di Australia merilis sebuah laporan yang menyebutkan triclosan bisa disampaikan dari ibu melalui ASI," jelas Culhaci.

4. Sodium Lauryl and Laureth Sulfate
Ini adalah bahan kimia agar berbusa. Bahan kimia ini bisa menyebabkan iritasi kulit dan peradangan. Terapis Dermal Isabella Loneragan, dari Northern Sydney Dermatology, mengatakan, bahan ini banyak ditemukan pada semua produk yang berbusa, termasuk sabun dan sampo.

"Cara terbaik, cari disodium laureth sulfosuksinat dalam produk perawatan kulit, yang bagus untuk keamanan, stabil dan kelembutan, sekaligus menawarkan busa yang lembut," kata Loneragan.

5. Methylisothiazolinone
Penelitian menunjukkan ini bisa menjadi neurotoxin, suatu zat yang mempengaruhi sistem saraf. Profesor Rosemary Nixon, dari Yayasan Kanker Kulit, mengatakan, baru-baru ini bahan tersebut boleh digunakan dalam konsentrasi yang lebih tinggi, dan para ahli melihat banyak reaksi alergi.

6. Tetrasodium Etidronate
Ini adalah agen pengkelat yang digunakan untuk melunakkan air dan mencegah buih sabun. "Namun itu memperburuk masalah di kulit, khususnya eksim," kata Culhaci.

7. Propylene Glycol
Ini adalah agen penebalan yang dikenal memecah sel-sel kulit dan menyebabkan iritasi. Nixon menggambarkannya sebagai alergen langka. "Itu berarti ada kemungkinan reaksi alergi terjadi, sehingga kita lebih suka menggunakan bahan kimia lainnya," katanya.

8. Kimia aditif seperti Mineral Oil dan Petroleum Oil
"Mineral dan petroleum oil sering digunakan memberikan sensasi halus pada kulit ketika digunakan, yang menjadi titik jual bagi konsumen, tapi mereka sering comedogenic, bisa menciptakan komedo atau lapisan oklusi pada kulit yang mengurangi kemampuannya bernapas," jelas Loneragan.

9. Tetrasodium EDTA
Ini adalah bahan pengawet sintetis yang terbuat dari formaldehida, karsinogen yang diketahui, dan sodium sianida. Ini bisa menyebabkan iritasi pada mata dan membran mukosa.

10. Coca -midopropyl Betaine
Ini adalah agen pembersih sintetis yang diketahui menyebabkan dermatitis alergi. Peneliti Dr Peter Dingle menjelaskan, bahan kimia ini termasuk kosmetik yang harus dihindari.

11. Nasihat buat kebersihan
Minyak nabati seperti minyak rosehip dan minyak zaitun bagus ketika digunakan bersama dengan produk perawatan kulit. Bahan alami ini bisa meningkatkan tampilan bekas luka dan stretch mark serta proses penyembuhan kulit.

Hindari penggunaan palm oil yang berkelanjutan. "Dalam hal kulit, sabun minyak sawit lebih mengeringkan bila dibandingkan dengan sabun minyak zaitun."

Makan buah dan sayuran yang mengandung antioksidan lycopene seperti tomat, pepaya, semangka. Ini bagus untuk perawatan kulit Anda.(MEL)