Seperti diketahui, tumbuhan merupakan penyerap CO2 terbaik. Sehingga gerakan penghijauan di perkotaan menjadi penting. Sayang, daya serap ini masih kalah dengan polusi yang ditimbulkan dari asap industri dan emisi gas buang dari kendaraan. Perlu bantuan lebih agar tingkat polusi bisa dikurangi seoptimal mungkin.
Tak lama lagi, kita mungkin bisa menikmati teknologi terbaru yakni ditemukannya lampu yang bisa mengubah CO2 menjadi tenaga listrik. Adalah Pierre Calleja, biochemist asal Prancis yang berhasil menciptakan lampu yang dapat menyerap Karbondioksida di udara lebih banyak dibandingkan pohon.
Dalam penelitian yang dia tekuni selama kurang lebih 20 tahun itu, Calleja menggunakan microalgae atau ganggang berukuran mikro yang terdapat di sekitar danau di Louisiana, Amerika Serikat. Apabila bercampur air, maka ganggang ini akan mengubah air menjadi hijau terang.
Ganggang mikro ini dapat menghasilkan energi listrik secara alami ketika mereka melakukan fotosintesis.
"Lampu tersebut berbentuk silinder dan berisi ganggang mikro. Ganggang tersebut menyerap sinar matahari dan CO2 di udara dan mengubahnya menjadi energi listrik," jelas Calleja.
Memang sampai sekarang lampu ciptaan Calleja ini belum dikembangkan secara penuh. Namun, ketika lampu tersebut sudah teruji dan siap digunakan, dengan menempatkan lampu tersebut di sekitar jalanan yang sering dilewati kendaraan, maka sekitar 25% emisi gas buang atau kandungan Karbondioksida di udara dapat terserap.
Ketika pada waktu siang lampu tersebut berhasil menyerap CO2 dan sinar matahari, energi yang dikumpulkannya dapat juga digunakan sebagai penerangan jalan di malam hari.