Film Inspiratif Kartini Modern

MY SISTER'S KEEPER



Seumur hidup menjadi seseorang yang tak punya kesempatan hidup bagi diri sendiri tentu sangatlah berat untuk dijalani. Namun itulah yang dialami Anna Fitzgerald (Abigail Breslin) seorang gadis yang terlahir dari proses pembuahan dalam tabung. Kelahirannya hanyalah dimaksudkan untuk menjadi donor bagi kakaknya, Kate (Sofia Vassilieva) yang menderita leukimia. Selama 13 tahun Anna selalu mendampingi Kate, karena Kate memang tak punya harapan hidup seandainya tak ada Anna. Suatu hari Anna membuat sebuah keputusan besar dengan menyewa pengacara bernama Campbell Alexander (Alec Baldwin) untuk menuntut kedua orang tuanya karena telah memanfaatkan hidupnya untuk keperluan donor. Lihat Trailer.

Banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik dari kisah dalam film ini, di antaranya tentang pengorbanan yang seharusnya tidak dipaksakan, keadilan yang harus diperjuangkan, hingga keberanian dalam mempertahankan hidup. Berangkat dari cerita ini, kita bisa melihat betapa cinta dapat membutakan nurani. Kecintaan orang tua mereka pada Kate membuat mereka mengambil langkah yang salah. Mereka begitu tega 'membuat' Anna hanya untuk menyambung hidup Kate. Pengorbanan Anna selama 13 tahun berbuah ancaman bagi hidupnya. Beruntung Anna memiliki keberanian untuk memperjuangkan hidupnya. Sebuah contoh sikap yang harus dimiliki oleh setiap wanita jika merasa terancam dan teraniaya.

DEVILS WEARS PRADA



Sahabat punya atasan yang kejam? Apakah ia sering menyusahkan? Kalau iya, film ini cocok sekali untuk Anda, bersiaplah tertawa jika menemukan kesamaan nasib di dalamnya. Film ini menceritakan tentang perjalanan karir Andrea "Andy" Sachs (Anne Hathaway), gadis muda yang bermimpi untuk menjadi editor di sebuah majalah terkenal. Bak gayung bersambut, impian Andy pun terwujud ketika ia diterima bekerja di 'Runway', sebuah majalah mode terkenal, sebagai asisten junior seorang editor, Miranda Priestly (Meryl Streep). Namun sungguh sayang, pekerjaan yang diidam-idamkan oleh banyak wanita seperti dirinya ternyata tidak seindah yang dibayangkannya selama ini. Semuanya karena sifat Miranda, atasannya. Setiap hari Andy harus berhadapan dengan sang editor super bengis, yang selalu memberinya pekerjaan di luar batas kemampuannya dan kapasitasnya. Cacian, hinaan, dan pandangan sinis menjadi makanan Andy setiap hari. Kehidupan percintaan Andy juga ikut kacau karena ambisinya untuk mempertahankan pekerjaan yang sebenarnya menyiksanya tersebut.

Film ini mungkin bisa mengingatkan kita kembali pada tujuan kita bekerja saat ini, apakah selama ini kita bekerja untuk hidup atau hidup untuk bekerja? Bagi kebanyakan orang memiliki pekerjaan idaman merupakan salah satu cita-cita yang harus diwujudkan, namun bagaimana bila pekerjaan tersebut ternyata menyiksa? Maukah Anda terus terjajah hanya sekedar untuk mewujudkan cita-cita, ataukah Anda berani berpaling pada pekerjaan lain yang lebih nyaman untuk dilakukan sambil mewujudkan cita-cita yang lain? Andalah yang menentukan.

FLIGHT PLAN



Setiap orang yang pernah mempertanyakan seberapa besar kasih sayang seorang ibu wajib menonton tayangan satu ini. Tokoh Kyle Pratt yang dimainkan dengan apik oleh aktris kawakan Jodie Foster akan menjawab pertanyaan tersebut. Kyle adalah seorang janda yang baru ditinggal mati suaminya. Ditemani puteri semata wayangnya, Julia (Marlene Lawston), Kyle berencana membawa pulang peti mati sang suami kembali ke AS, dengan menggunakan pesawat terbang yang dirancangnya. Di suatu tempat antara Berlin dan New York City, pada ketinggian sekitar 37.000 kaki, saat Kyle tertidur, Julia yang masih berusia 6 tahun, tiba-tiba menghilang. Dengan berbagai upaya, Kyle berusaha menemukan anaknya yang hilang di 'udara'. Namun, berbagai tantangan yang timbul tak membuat dia patah arang. Kyle tetap gigih mencari Julie meski dia menuai sikap sinis dari kru pesawat, sindiran puluhan penumpang yang menganggap dia gila, hingga tekanan dari marshal keamanan pesawat yang menghambat gerak-geriknya untuk menyelidiki seluruh badan pesawat.

Melalui kisah dalam film ini, sosok Kyle kembali mengingatkan setiap kita bahwa seorang ibu akan melakukan apa saja, termasuk diborgol dan dianggap gila, demi mempertahankan keselamatan buah hatinya. Jadi, masih pantaskah kita mempertanyakan seberapa besar kasih seorang ibu?

THE FORGOTTEN



Lagi-lagi membahas tentang besar dan gigihnya kasih ibu jika menyangkut urusan anak, film ini bermula dari kisah seorang ibu bernama Telly Paretta (Julianne Moore) yang terus menerus berkabung setelah 14 bulan kematian anaknya, Sam (Christopher Kovaleski). Sam meninggal dalam kecelakaan pesawat bersama dengan beberapa anak lainnya. Beberapa waktu setelah menjalani terapi, Telly mendapati kenyataan pahit, semua orang termasuk sang suami, Jim Paretta (Anthony Edwards) menyatakan bahwa bocah 9 tahun itu tak pernah ada. Telly diklaim tak pernah punya anak karena dia mengalami keguguran. Namun, dengan gigih dan dalam kondisi setengah gila, Telly tetap berusaha membuktikan pada dirinya sendiri dan semua orang bahwa Sam pernah hidup.

Seorang ibu takkan pernah melupakan anak yang pernah dikandungnya. Pesan itulah yang diteriakkan keras-keras oleh pribadi Telly. Tak peduli seberapa jauh Anda sekarang dari ibunda tercinta, saat memutuskan untuk kembali, maka tangan ibu akan selalu terbentang lebar untuk menerima Anda kembali.

MEAN GIRLS



Menjaga diri untuk tetap bersikap benar di tengah-tengah pergaulan yang kejam dan keras memang tidaklah mudah. Jika tak mempunyai hati nurani murni dan prinsip hidup yang tegar, maka setiap remaja bisa terseret dalam jahatnya taktik persaingan. Hal ini seperti yang dialami oleh Cady Heron (Lindsay Lohan) yang merupakan seorang remaja pindahan dari daratan Afrika. Awalnya dalam pergaulan, Cady sempat diasingkan oleh Janis (Lizzy Caplan) dan Damian (Daniel Franzese), mantan anggota 'Plastics' yang pernah disakiti oleh sang ketua, Regina Machiavellian (Rachel Mcadams). Namun karena ingin balas dendam, Janis pun menerima dan meminta Cady menjadi agen 'musuh dalam selimut' bagi Regina untuk menghancurkan gadis sombong tersebut. Rasa suka pada mantan pacar Regina, Aaron (Jonathan Bennett) membuat Cady kemudian lebih termotivasi untuk mengalahkan puteri plastik itu dibanding balas dendam. Hal ini menyebabkan Cady berubah dari seorang gadis baik dan naif menjadi seorang wanita egois.

Rasa cinta, sanjungan, serta kepercayaan yang diperoleh Cady dari teman-temannya telah membuat dia terlena dan lupa diri, sehingga ia tenggelam dalam kesombongan yang menghancurkan. Dari kisah ini, lagi-lagi kita diingatkan tentang pentingnya selalu menjaga hati dalam setiap keadaan dan posisi agar kita dapat tetap memegang dan melakukan hal-hal benar. Selanjutnya.

NO RESERVATIONS

Dunia ini indah bila kita mau melepaskan kendali atas hal-hal tertentu yang tak mungkin kita kontrol. Hidup jelas akan lebih menyenangkan bila kita tahu kapan saatnya membuka hati dan kapan waktunya untuk menutup telinga. Setidaknya nilai-nilai inilah yang didapat Kate (Catherine Zeta Jones), seorang koki perfeksionis yang hidupnya jarang bersentuhan dengan kegagalan. Dalam film ini, pekerjaan Kate sebagai koki di sebuah restoran top di Bleeker Street, New York, sempat mengangkatnya sebagai 'ratu' restoran akibat rasa masakannya yang sering menuai pujian. Namun, keluhan 1 atau 2 orang pengunjung ternyata berhasil membuat Kate yang perfeksionis stres berat, sampai-sampai ia harus menjalani terapi. Belum selesai satu masalah, Kate dihantam oleh sebuah tragedi, kakak perempuannya tewas dalam kecelakaan mobil. Peristiwa ini membuat Kate harus mengurus Zoe (Abigail Breslin), puteri semata wayang kakaknya. Hidup bertambah sulit bagi Kate saat ia tahu bahwa Zoe yang susah diatur ternyata tak menyukai masakannya. Kate yang frustrasi akhirnya memutuskan untuk cuti. Usai cuti, Kate mendapati ada koki baru di singgasananya, Nick (Aaron Eckhart). Bagi Kate, Nick adalah ancaman, namun bagi Zoe, Nick berpotensi menjadi paman barunya. Zoe pun berusaha menjodohkan Nick yang kocak dengan Kate yang perfeksionis.

Adakah di antara Anda yang terjebak dalam tuntutan kesempurnaan macam Kate? Rasa frustasi langsung menghantam hebat, kepala pusing, dan jantung berdetak cepat, saat beberapa hal tidak berjalan seperti yang diinginkan. Tanyakan pada diri sendiri, sampai kapan Anda rela tersiksa dalam tuntutan kesempurnaan yang tak mungkin diraih? Kate berhasil keluar dari semua itu dan menikmati hidup, bagaimana dengan Anda?

sumber  : http://www.klikunic.com/2012/04/film-inspiratif-kartini-modern.html