Oliver Morgan, mengalami sebuah kelainan yang cukup langka di mana cairan darahnya mengering ketika masih berada dalam kandungan.
Saat dilahirkan, Oliver terlihat sangat pucat dan jantungnya sama sekali tidak berdetak selama 25 menit. Namun dengan kegigihan tim dokter yang dibantu dengan sebuah keajaiban membuat Oliver bisa bertahan dari kondisi tersebut setelah diberikan oksigen, pijatan di dada serta transfusi darah.
Tim medis pun kemudian menitikkan air mata ketika untuk pertama kalinya monitor menunjukkan adanya detak jantung.
"Dia dilahirkan meninggal tanpa ada setetes darah dalam tubuhnya, tapi sekarang dia tersenyum pada saya," ungkap Katy, orang tua dari Oliver.
"Dokter berhasil membawanya kembali dari kematian dan saya mungkin tidak dapat memberikan ucapan terima kasih yang cukup atas pemberian ini," lanjutya.
Menurut para ahli, kondisi yang dialami Oliver disebut dengan Vasa Previa, dimana pembuluh darah tambahan tumbuh di dalam rahim sang ibu.
Sebelumnya, Katy sempat jatuh pingsan untuk kemudian bangun dengan kondisi mengejutkan karena sekujur tubuhnya berlumuran darah. Ketika itu usia kandungannya baru mencapai 37 minggu. Setelah itu Katy langsung dilarikan ke rumah sakit Maidstone General Hospital. Di sana dia semakin terkejut ketika mengetahui fakta bahwa darah tersebut berasal dari anak yang masih berada di dalam kandungannya.
Akhirnya Oliver pun terpaksa harus dilahirkan dengan cara Cesar. Oliver kemudian diberikan transfusi darah yang dipompa langsung ke dalam ari-ari yang masih menempel di pusar sebelum akhirnya detak jantung dari tubuhnya mulai berdenyut.
Sungguh ajaib, bocah kecil asal Inggris ini dapat dihidupkan kembali setelah dinyatakan meninggal akibat lahir tanpa adanya darah dalam tubuhnya. Oliver Morgan, mengalami sebuah kelainan yang cukup langka di mana cairan darahnya mengering ketika masih berada dalam kandungan.
Saat dilahirkan, Oliver terlihat sangat pucat dan jantungnya sama sekali tidak berdetak selama 25 menit. Namun dengan kegigihan tim dokter yang dibantu dengan sebuah keajaiban membuat Oliver bisa bertahan dari kondisi tersebut setelah diberikan oksigen, pijatan di dada serta transfusi darah. Tim medis pun kemudian menitikkan air mata ketika untuk pertama kalinya monitor menunjukkan adanya detak jantung.
"Dia dilahirkan meninggal tanpa ada setetes darah dalam tubuhnya, tapi sekarang dia tersenyum pada saya," ungkap Katy, orang tua dari Oliver.
"Dokter berhasil membawanya kembali dari kematian dan saya mungkin tidak dapat memberikan ucapan terima kasih yang cukup atas pemberian ini," lanjutya.
Menurut para ahli, kondisi yang dialami Oliver disebut dengan Vasa Previa, dimana pembuluh darah tambahan tumbuh di dalam rahim sang ibu.
Sebelumnya, Katy sempat jatuh pingsan untuk kemudian bangun dengan kondisi mengejutkan karena sekujur tubuhnya berlumuran darah. Ketika itu usia kandungannya baru mencapai 37 minggu. Setelah itu Katy langsung dilarikan ke rumah sakit Maidstone General Hospital. Di sana dia semakin terkejut ketika mengetahui fakta bahwa darah tersebut berasal dari anak yang masih berada di dalam kandungannya.
Akhirnya Oliver pun terpaksa harus dilahirkan dengan cara Cesar. Oliver kemudian diberikan transfusi darah yang dipompa langsung ke dalam ari-ari yang masih menempel di pusar sebelum akhirnya detak jantung dari tubuhnya mulai berdenyut.
bodrexcaem.com