1. Coklat
Coklat mengandung senyawa-senyawa kimia seperti theobromine, phenyethylamine, anandamide dan tryptophan yang memberikan efek rasa senang seperti cara kerja drugs di otak. Selain itu, coklat juga mengandung alkaloid seperti
pada minuman beralkohol, dan bisa menyebabkan kecanduan alkohol.Coklat mengandung senyawa-senyawa kimia seperti theobromine, phenyethylamine, anandamide dan tryptophan yang memberikan efek rasa senang seperti cara kerja drugs di otak. Selain itu, coklat juga mengandung alkaloid seperti
2. Keju
Beberapa studi menemukan adanya opium dalam beberapa produk susu yang umum, namun jumlahnya sedikit. Para peneliti justru lebih 'mencurigai' kasein (protein pada susu) yang juga menghasilkan senyawa mirip morfin yaitu casomorphin ketika dicerna di dalam tubuh. Selain itu, keju juga mengandung phenylethylamine yang memiliki efek merangsang orang merasa 'high'.
3. Gula
Anda sering sakit akibat memendam sendiri masalah setiap hari? Sudah saatnya Anda memiliki teman untuk berbagi dalam hal apapun dan bersenang-senang bersama mereka. Memiliki teman dan bergabung dalam sebuah komunitas dapat menurunkan kadar stres Anda. Selain itu, memiliki teman baik dapat melindungi diri Anda dari serangan jantung, mencegah infeksi dan menaikkan imunitas tubuh.
4. Burger dan daging olahan
Kombinasi dari lemak, garam dan gula di junk food memicu seseorang mencapai titik 'senang' pada makan tersebut, dan ini membuat kita menginginkan lagi dan lagi makanan tersebut, demikian menurut Profesor David Kessler, penulis The End of Overeating. Seorang peneliti di Scripps Research Institute, Florida juga memperkuat teori ini dengan menguji pada tikus.
5. Kopi
Untuk yang satu ini, banyak orang sudah menduganya. Ya, kopi juga bisa bikin kecanduan. Biang keladinya tentu saja kandungan kafein dalam kopi. Seseorang yang terbiasa minum kopi tidak bisa berhenti karena merasa tanpa kafein dia akan merasa lelah, pusing hingga depresi dan mudah tersinggung. Namun pernyataan kafein bisa menyebabkan kecanduan masih belum bisa dipastikan oleh para ilmuwan.
sumber