10 Kesalahan dalam ber-Facebook

Facebook, dunia yang sangat asyik dan nyaman untuk nongkrong. Di sana Anda dapat menemukan banyak kenalan baru, dan plusnya bisa bertemu teman-teman lama, bahkan teman saat Anda duduk di taman kanak-kanak. Anda juga dapat bebas mengupload foto, dengan jumlah yang hampir tak terbatas. Serta video, mungkin video tentang wisuda, atau aksi konyol Anda bersama para sahabat.

Seiring dengan kemajuan teknologi, kini Anda bisa mengupdate status Facebook melalui handphone Anda. Tanpa harus pergi ke warnet atau membuka notebook, Anda jadi bebas berekspresi mengupdate status dan mengupload aneka foto. Tanpa disadari, Anda sendiri juga jadi mengumbar masalah-masalah yang seharusnya Anda simpan sendiri. Anda jadi mudah mengekspresikan perasaan Anda, terutama perasaan negatif, entah saat marah atau kecewa pada seseorang, Anda bebas memaki-maki mereka.
Tapi mungkin Anda tak tahu, bahwa Facebook yang populer di tangan Anda, kini juga populer bagi para pekerja, termasuk mereka para detektif HRD yang kerap menghubungi Anda untuk sesi wawancara bersama mereka. Tidak menutup kemungkinan mereka akan mengamati profil Anda dari facebook, entah itu seputar status, foto profil, dan lain sebagainya. Jadi berhati-hatilah dengan para dewan yang punya banyak mata dan telinga ini jika Anda ingin segera memiliki pekerjaan tetap.
Berikut 10 kesalahan kecil namun dapat berakibat fatal apabila terlewatkan oleh para Facebooker saat mencari pekerjaan:
1. Kurang bijak meng-update status
Kesalahan pertama ini adalah kesalahan yang paling sering dilakukan oleh para Facebooker. Jelas dong, apalagi saat ini update status bisa dilakukan melalui handphone Anda. Tinggal mengetik apa yang ada di pikiran, klik share, semua orang pasti bisa baca deh. Mengekspresikan perasaan sih boleh saja, tetapi jangan sampai hal ini malah menjadi senjata makan tuan bagi Anda. Sebaiknya simpan masalah-masalah yang terlalu pribadi untuk diri sendiri, hindari juga memaki atau menjelek-jelekkan nama orang di status Facebook. Statusmu adalah harimaumu!
2. Terlalu kreatif dengan nama account
Lucu sih jika Anda menggunakan nama-nama unik dan panjang, seperti misalnya: Andrech Ciehhcouomachopipimbemiaaankrajaseliip celaludisakitidandihianati, Akuehceueiangselaluceri Chukamainbasketdiciangbolong danmandihujan, dsbnya. Namun yang ditangkap oleh si pewawancara, Anda dianggap sosok yang masih belum siap bekerja, belum dewasa dan terlalu ABG. Ingat, nama itu mewakili kepribadian seseorang lho! Jadi pakai saja nama Anda, apabila terlalu panjang, nama panggilan juga boleh, asal jangan sampai memposting nama yang justru malah merendahkan dan membuat Anda dipandang sebelah mata.
3. Relationship status palsu
Saking cintanya pada kekasih, Anda yang masih single langsung memasang status 'Married' padahal kenyataannya sih Anda masih single. Masih asyik-asyiknya berpacaran. Dan sayangnya, kebanyakan perusahaan membutuhkan karyawan yang masih single, mengingat beberapa profesi memerlukan konsentrasi dan waktu yang cukup menyita. Untuk itu, jika memang benar Anda masih single, posting saja status single. Atau masih ada pilihan in relationship atau open relationship.
4. Foto profil
Memasang foto profil super seksi atau sedang bercumbu dengan pacar adalah kesalahan yang cukup fatal. Siapa sih yang ingin punya pegawai yang kurang santun dan memiliki image buruk, tak ada kan? Jika Anda merasa cantik dan ingin dianggap cantik oleh dunia, maka perlihatkan kecantikan dan pose menarik Anda. Tentu di dalam batas-batas kesopanan ya.
5. What about me?
Anda mungkin tak terlalu perhatian soal hal ini. Namun kadang karena pengen terlihat lucu, Anda jadi asal menulis info tentang Anda ini. Padahal saat seseorang membaca profil, mereka sering lho mengamati dan membaca info singkat ini. Setidaknya bagi mereka ini cukup memberi gambaran siapakah Anda. So, buat ringkasan kecil yang menarik, yang menggambarkan siapa sih sebenarnya diri Anda. Menuliskan kekurangan diri mungkin juga baik, tetapi pertimbangkan juga karena di dalam akun Anda kan ada banyak orang yang baru Anda kenal juga. Tulis saja diri Anda secara umum.
6. Blog link
Penuh percaya diri Anda menampilkan alamat blog yang Anda tulis. Padahal isinya curhatan semua. Well, menulis blog mungkin memang hobby Anda, tetapi jika blog tersebut isinya terlalu pribadi, sebaiknya simpan saja untuk diri sendiri. Jangan mencantumkannya pada akun jejaring Anda. Memangnya Anda mau semua orang tahu tentang kehidupan pribadi Anda?
7. Hati-hati memilih Page group dan Causes yang Anda ikuti
Ada yang menginvite Anda tentang perjuangan mereka atas suatu hal yang berbau SARA dan semacamnya, tanpa pikir panjangpun Anda ikut. Ada pula yang menginvite Anda untuk join group 'Larang Admin BeritaUnik For Presiden 2014′, Anda pun penuh semangat ikut mencaci maki si admin yang ingin mencalonkan diri menjadi Presiden Indonesia . Sumpah serapah pun Anda ucapkan di dalam wall group tersebut. Well, satu poin negatif lagi Anda tunjukkan. Dalam benak orang lain bisa saja mereka menganggap Anda mudah terhasut suatu isu dan kurang bijaksana dalam memilih komunitas. Join group dan causes yang memang benar-benar positif efeknya bagi Anda, misalnya causes 'hemat energi', 'selamatkan dunia dari pemanasan global', group 'Pecinta lingkungan hidup', 'group 'Woman' dan lain sebagainya.
8. Photo Album
Kagum pada Christiano Ronaldo yang memang jauh lebih seksi dari David Beckham sih boleh saja. Tapi tak harus punya album khusus yang membuat pose seksi separuh bugil itu kan? Keep it for your self! Sebijak mungkin susun album foto yang menunjukkan betapa smart dan bahagianya seorang Anda. Singkirkan semua foto-foto yang mungkin bisa menghancurkan image Anda, sebagai contohnya: foto Anda sedang minum saat dugem.
9. Memalsukan beberapa data penting
Tanggal lahir, khususnya, adalah data yang sangat penting bagi perusahaan. Jika Anda memang tak ingin tanggal lahir Anda diketahui di Facebook, atur saja supaya yang muncul tanggal dan bulannya saja. Jangan sampai memalsukan tanggal lahir, ini namanya pemalsuan data, ya kan?
10. Lupa akan 'privacy setting
Jika memang Anda ingin bebas berekspresi di dalam Facebook pribadi Anda, sebaiknya pasang privacy setting. Dengan demikian tak semua orang bisa bebas membaca info Anda. Dan kali ini para detektif HRD tak akan bisa membaca profil Facebook Anda.
Jangan meremehkan akun Facebook yang Anda miliki. Jika mata adalah jendela hati, maka Facebook adalah iklan yang paling ampuh untuk menjual kepandaian dan prestasi Anda. Jadi 'juallah' diri Anda sebaik mungkin.


0 comments:

Posting Komentar