Pages - Menu

Inilah Sejarah Keikutsertaan Indonesia Dalam Olimpiade

Olimpiade London 2012 adalah Olimpiade musim panas ke-30. Sejak diselenggarakan pada 1896 di Athena, turnamen olahraga empat tahunan ini hampir tidak pernah absen mewarnai dunia.


Namun, tahukah Anda sejak kapan resminya Indonesia ikut serta dalam kegiatan yang melibatkan berbagai macam cabang olahraga ini ?
Kamus Online Wikipedia mencatat bahwa awal mula Indonesia terlibat di Olimpiade adalah pada 1952 yakni tepatnya saat Olimpiade Finlandia. Ketika itu, tidak ada satu pun medali yang berhasil diraih oleh atlet-atlet Indonesia. Hasil yang sama juga diperlihatkan saat Olimpiade Melbourne 1956, Olimpiade Roma 1960, Olimpiade Mexico City 1968, Olimpiade Munchen 1972, Olimpiade Montreal 1976, dan Olimpiade Los Angeles 1985. 
Indonesia sempat absen pada Olimpiade Tokyo 1964 dan Olimpiade Moskwa 1980 karena boikot sehubungan dengan perang Soviet-Afghanistan. Di Olimpiade Tokyo 1988 akhirnya untuk kali pertama atlet Indonesia meraih medali yakni lewat Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani yang meraih medali perak dalam cabang panahan beregu putri.
Empat tahun kemudian tepatnya Olimpiade Barcelona 1992, pebulutangkis Susi Susanti dan Alan Budikusuma mencatatkan nama mereka sebagai peraih medali emas pertama bagi Indonesia. Selain mereka, ada Ardi B. Wiranata, dan Eddy Hartono-Rudy Gunawan yang masing-masing menyumbangkan medali perak dari cabang olahraga bulutangkis, serta Hermawan Susanto yang meraih medali perunggu juga dari cabor bulutangkis. Mulai Olimpiade 1992 hingga Olimpiade Beijing 2008, atlet-atlet Indonesia selalu membawa pulang medali – baik emas, perak, maupun perunggu- ke tanah air. Hingga sekarang Indonesia sudah mengumpulkan total 25 medali, dengan rincian: 6 medali emas, 9 medali perak dan 10 medali perunggu.
Pada Olimpiade London 2012, Indonesia mengirimkan 21 Atlet, dengan rincian sembilan atlet berasal dari cabang bulu tangkis, enam atlet dari angkat besi, dua atlet dari atletik, satu atlet dari anggar, satu atlet dari panahan, dan satu atlet dari menembak.
Untuk kali ini, pemerintah hanya manargetkan satu medali emas saja mengingat minimnya peserta kontingen yang dikirim dan banyaknya kendala yang dihadapi atlet dan pelatih pada saat tahap persiapan menuju Olimpiade 2012.